Pada umumnya, itik di pelihara oleh petani masih secara tradisional. Peternak
menggiring ternaknya secara berpindah-pindah dari sawah satu ke sawah yang
lain. Dengan semakin sempitnya areal penggembalaan dan banyaknya kasus kematian
ternak akibat keracunan pestisida, pemeliharaan cara ini makin terancam
kelestariannya. Selain itu, dalam pemeliharaan ini, biasanya peternak kurang
memperhatikan efisiensi produksi ternaknya.
2. Jenis-jenis Itik
Jenis-jenis
itik yang dikembangkan peternak di Indonesia banyak sekali, tetapi yang paling
banyak dikembangkan di Indonesia adalah jenis itik petelur. Jenis-jenis itik di
Indonesia antara lain:
1.Itik Tegal

Sesuai
dengan nama tempat pengembangannya, itik ini dinamakan itik tegal. Seperti itik
jawa lainnya, itik tegal mampu menempuh jarak jauh bila digembalakan dari satu
tempat ke tempat lainnya. Namun itik ini akan lebih produktif bila di pelihara
lebih intensif. Ciri utama dari itik jenis ini adalah bentuk badan tegak lurus
pada saat berjalan dan jika di lihat dari arah kepala, leher, punggung sampai
ke belakang, bentuknya menyerupai botol. Warna bulu yang paling sering di
jumpai adalah kecoklat-coklatan.
2.Itik Mojosari

Itik Mojosari merupakan itik lokal yang berasal dari desa Modopuro, Jawa Timur. Itik ini merupakan itik petelur unggul. Apabila itik ini bertelur pertama kali pada usia 6 bulan, hal itu akan baik sekali sebab masa produksinya akan menjadi lebih lama, bisa sampai tiga periode masa produktif. Rata-rata produksi telur dapat mencapai 70-80% per hari dari seluruh populasi. Ciri umum dari itik Mojosari adalah postur tubuhnya lebih kecil di banding itik Tegal, warna bulu kemerahan, ada juga yang warna bulunya coklat kehitaman, warna kaki itik jantan lebih hitam di banding itik betina.
3.Itik Bali atau Itik Pinguin (Anas
sp.)

Ciri umum
dari itik bali adalah badannya lebih lebar dan lebih berisi dibandingkan itik
Jawa, lehernya juga lebih pendek, warna bulunya putih terang, paruh dan kaki
berwarna kuning, jambul berwarna coklat kuning. Itik ini dapat dimanfaatkan
sebagai unggas hias selain sebagai itik petelur, karena itik ini memiliki
jambul.
4.Itik Alabio (Anas platurynchos
Borneo)

Dinamakan itik alabio karena itik ini berasal dari Amuntai Kalimantan Selatan
dan banyak dipasarkan di kecamatan Alabio. Itik alabio adalah salah satu itik
yang terkenal di Indonesia dan banyak di jual di pasaran. Ciri umum dari itik
ini adalah memiliki posisi berjalan dengan badan miring 45 derajat. Warna
bulunya dominan coklat, putih, abu-abu, hitam, tubuh nya relatif tegak, paruh
dan kaki berwarna kekuningan.
5.Itik Rambon

Itik rambon berasal dari daerah Cirebon Jawa Barat. Ciri umum itik rambon adalah warna dominan coklat, dan pada leher kepala terlihat warna putih, tubuh terlihat tegak, paruh dan kaki berwarna hitam.

Itik rambon berasal dari daerah Cirebon Jawa Barat. Ciri umum itik rambon adalah warna dominan coklat, dan pada leher kepala terlihat warna putih, tubuh terlihat tegak, paruh dan kaki berwarna hitam.
3. Cara Budidaya Itik yang Baik
Beternak
merupakan usaha yang di kembangkan untuk mendapat keuntungan. Selain diambil
telurnya itik juga merupakan unggas penghasil daging. Kebutuhan akan protein hewani
yang tinggi masyarakat cenderung mengonsumsi telur dan daging itik dikarenakan
harganya yang relatif murah dan juga dagingnya yang lezat. Oleh karena itu,
untuk memperoleh daging dan telur itik yang berkualitas dibutuhkan proses
beternak yang baik diantaranya:
3.1 Pemilihan Bibit Unggul
Pemilihan
bibit unggul merupakan langkah awal peternak dalam membudidaya itik. Kesalahan
dalam memilih bibit akan mengakibatkan hasil dan kualitas telur dan daging yang
tidak baik. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran peternak agar hasil akhir
budidaya itik berkualitas. Apabila menghasilkan telur dan daging itik yang
berkualitas pemilik ternak pun juga mendapatkan keuntungan yang optimal seperti
yang di kehendakinya. Ternak itik yang di pelihara harus benar-benar merupakan
ternak unggul yang telah di uji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak
yang diharapkan.
Cara memilih bibit itik yang baik,
antara lain:
Ø Membeli
telur tetas dari induk yang sudah di pastikan keunggulannya.
Ø Membeli DOD
(Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah di kenal mutunya maupun yang telah
mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat. Ciri DOD yang baik adalah
warna bulu kuning mengkilap, tidak cacat.
3.2 Pemeliharaan bibit dan calon induk itik
Setelah selesai memilih bibit unggul
ada kalanya pemilik ternak memelihara bibit dan calon induk itik. Salah satu
caranya dengan menjaga dan memastikan temperatur suhu dapat mencapai suhu
kandang yang sesuai dengan suhu pertumbuhan itik yang baik, agar semua bibit
tersebut mendapatkan perawatan secara merata. Maksimal 1 meter persegi box
dapat menampung 50 ekor bibit, berikan pakan yang sesuai dengan usia itik, dan
berikan banyak mineral ke dalam airnya. Gunanya menjaga ketahanan itik dari
hama dan penyakit.
Perawatan calon induk ada dua macam
yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas.
Perawatan keduanya sama saja perbedaannya hanya pada induk produksi telur tetas
harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5-6 ekor. Sedangkan
perkembangbiakkan di maksud untuk mendapatkan telur tetas yang di buahi dengan
baik oleh itik jantan.
3.3
Pemberian pakan yang baik
Perlu
diketahui bahwa ketepatan dalam pemberian pakan itik yang meliputi nutrisi dan
kualitas pakan mempengaruhi kestabilan dan produktivitas itik. Jumlah pemberian
pakan berkisar 88-120 gram perekor/hari sesuai dengan tingkatan umur. Di sini
juga sangat dibutuhkan tambahan pakan berupa hijaun segar dan mineral yang
cukup. Kandungan pakan itik juga hrus di perhatikan. Pemenuhan gizi itik
meliputi pemenuhan karbohidrat, lemak, protein hewani, dan protein nabati, selain
itu juga harus mengandung mineral dan vitamin.Untuk anak itik (meri) umur 2-6
bulan, protein yang dibutuhkan dalam ransumnya sekitar 20%.Untuk itik dewasa
yang sudah bertelur (umur 6 bulan ke atas ) ransum cukup mengandung protein18%
saja.
Bahan
baku untuk membuat pakan itik harus mempunyai nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
gizi itik. Bahan baku untuk membuat pakan itik sangat beragam diantaranya
jagung, dedak padi, tepung, dll. Selain itu pemilik ternak juga bisa membuat
pakan sendiri. Cara pembuatan yang pertama adalah mencampur dedak padi dengan
air lalu aduk secara merata. Setelah pakan sudah siap,sediakan untuk ternak
itik secara rutin. Untuk membuat pakan relatif murah dan gizi pakan yang ada di
dalamnya juga tidak kalah dengan produksi lainnya. Selain itu, pemilik ternak
juga dapat membeli pakan ternak organik yang tersedia di pasaran dan harganya
juga relatif murah tidak kalah dengan pakan buatan sendiri. Hal yang harus di perhatikan
apabila membeli pakan ternak itik adalah kandungan gizi dan nutrisinya,
walaupun lebih murah atau lebih mahal.
3.4
Pemberian vitamin pada itik.
Untuk
menjaga kesehatan itik juga perlu diberikan vitamin.Hal ini bertujuan agar itik
tidak mudah terserang penyakit. Pemberian vitamin dapat dilakukan dengan
mencampurnya pada makanan dan minuman maupun dengan menyuntikannya pada tubuh
itik tergantung jenis vitamin yang diberikan.
3.5
Pembuatan kandang layak untuk itik.
Kandang
adalah tempat tinggal ternak yang harus di perhatikan kebersihan dan kenyamanan
nya. Kandang yang layak merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan
peternak. Apabila kandang nya layak maka itik pun dapat berkembangbiak dengan
baik. Ternak itik bisa dilakukan dengan metode penggembalaan atau metode
kandang. Di tengah semakin sulitnya lahan penggembalaan, kini para peternak
banyak yang beralih ke sistem kandang.Telah banyak peternak yang membuktikan
dengan sistem kandang, budidaya itik tetap berkualitas. Dengan menggunakan
metode kandang keselamatan dan kesehatan itik lebih terjamin. Selain itu,
produktivitas telur lebih tinggi serta biaya pemeliharaan nya lebih efisien.
Agar
kandang memberikan banyak manfaat sebanyak-banyaknya bagi itik, maka diperlukan
pengetahuan tentang perkandangan yang baik, antara lain:
1.Kandang yang di buat harus
memberikan kenyamanan bagi itik, tidak membuat itik menjadi mudah terkejut.
2.Kandang yang di buat harus
memperhatikan kebersihan, agar meminimalkan tingkat kematian itik.
3.Kandang yang di buat tidak boleh mengganggu
peternak, masyarakat disekitarnya, begitupun seebaliknya masyarakat sekitar
tidak boleh mengganggu ternak itik.
4.Kandang yang di buat di usahakan
seminimal mungkin peteernak mengeluarkan biaya tetapi juga kandang juga harus
memenuhi syarat seperti: kebersihan serta kelayakan nya.
Hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih kandang, antara lain:
1.Bila lahannya terbatas, bisa
dipertimbangkan tipe kandang terkurung. Kandang ini relatif tidak memerlukan
lahan yang luas, tetapi membutuhkan biaya yang lebih mahal. Cocok digunakan
bagi peternak yang fokus pada telur dan daging.
2.Bila lahan yang tersedia cukup
luas, bisa dipertimbangkan kandang tipe pekarangan, kandang jenis ini
memerlukan lahan yang luas. Cocok digunakan bagi peternak yang fokus pada
pembibitaan/reproduksi.
Kandang
yang ideal
Kandang
yang ideal meliputi arah kandang dan luasan kandang serta kapasitas atau daya
tampung kandang per meter per seginya. Arah kandang yang paling dianjurkan
adalah membujur dari selatan ke utara, sedangkan atapnya miring dengan bagian
timur lebih tinggi dari bagian barat. Dengan demikian, diharapkan ruangan
kandang menjadi sehat karena mendapat sinar matahari pagi yang cukup sehingga
cukup terang.
Ventilasi
atau aliran udara yang masuk ke kandang haruslah lancar, tetapi jangan terlalu kencang. Tinggi kandang di buat tidak kurang dari 2 meter. Dinding sebaiknya
tidak terlalu tertutup rapat oleh tembok atau bahan lainnya. Akan sangat baik
jika dinding yang di tutup hanya setinggi 60 cm dari lantai. Luas kandang
sebaiknya jangan di buat terlalu sempit atau terlalu luas. Apabila kandang
terlalu sempit pada saat ketakutan, itik-itik akan saling bertabrakan atau
berhimpitan. Selain itu, kandang yang terlalu sempit akan cepat becek dan
kuramg baik untuk kesehatan itik. Sebaliknya, jika kandang terlalu besar atau
terlalu luas, gerak itik menjadi terlalu bebas, akibatnya banyak tenaga
terbuang sehingga pakan yang diberikan menjadi tidak efisien.
3.6
Penyakit yang menyerang itik pada
umumnya
Kendala
atau resiko yang sering terjadi apabila membudidayakan itik adalah penyakit
yang sewaktu-waktu bisa menyerang itik. Peternak harus meminimalkan tingkat
kematian itik akibat serangan penyakit. Apabila peternak mengelola ternaknya
dengan baik dan memenuhi syarat, seperti: memberikan pakan yang bergizi,
memberikan vitamin, kandang yang layak, serta kebersihan kandang yang harus
selalu diperhatikan peternak, tidak akan muncul penyakit yang menyerang itik
apalagi sampai menimbulkan angka kematian yang tinggi pada itik.
Penyebab
penyakit yang menyerang pada itik umumnya disebabkan oleh:
1.Bakteri
2.Virus
3.Kekurangan gizi
4.Penyakit karena cacing
Contoh
penyakit yang menyerang pada itik, antara lain:
1.Penyakit cacing, biasanya itik
yang terkena penyakit ini tubuhnya kurus, nafsu makan nya berkurang, bulunya
kusam. Penyebabnya jenis cacing yang menyerang pada itik yang di lepas. Pencegahannya
peternak harus memperhatikan kebersihan kandang. Cara pengobatannya, dengan
memberikan obat cacing pada itik.
2.Salmonellosis, biasanya itik yang
terkena penyakit ini tubuhnya lemas, lesu, bulunya kusam, kotorannya berwarna
putih lengket. Penyebabnya bakteri salmonella pullorum. Pencegahannya peternak
harus memperhatikan kebersihan kandang. Selain itu, peternak harus
memperhatikan makan dan minum itik dengan baik. Cara pengobatannya, dengan
memberikan obat jenis antibiotik pada itik.
3.Penyakit botulismus, biasanya
itik yang terkena penyakit ini tubuhnya lemas, lesu, lumpuh pada kaki dan
lehernya, kadang tidak dapat berdiri tegak. Penyebabnya adalah racun yang
dihasilkan oleh kuman clostridium botulinum. Pencegahannya hindari memberikan
makanan basi atau makanan yang sudah tercemar. Selain itu, bersihkan kandang
setiap hari agar kebersihannya terjamin. Cara pengobatannya dengan memberikan
obat pencahar (garam) pada itik.
3.7 Hasil yang di panen dari ternak itik
Hasil
utama yang di ambil dari ternak itik, antara lain:
Ø Telur
Telur
merupakan prroduk utama dari peternakan itik. Telur itik terbagi menjadi dua
yaitu telur konsumsi dan telur tetas. Sebagai barang konsumsi telur itik banyak
diperdagangkan, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Telur biasanya
dimanfaatkan manusia untuk dibuat berbagai macam jenis makanan seperti: telur
asin, bisa di konsumsi hanya dengan di rebus atau di ceplok. Sedangkan telur
tetas ditetaskan untuk untuk di jual sebagai bibit itik DOD (Day Old Duck) atau
di pelihara sendiri.
Ø Daging,
daging biasanya dimanfaatkan manusia untuk di buat berbagai macam
olahan,seperti: semur daging itik, rica-rica daging itik, gulai daging
itik,dll.
Ø .Kotoran
itik, kotoran itik biasanya dimanfaatkan manusia untuk di buat pupuk.
Ø Bulu
itik, bulu itik biasanya dimanfaatkan manusia untuk membuat shuttle cock pada
permainan bulu tangkis, pengisi mainan anak-anak, bantal, mantel, jas,dll.
Universitas Diponegoro
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro
Fakultas Peternakan dan Pertanian
0 komentar:
Posting Komentar