Senin, 09 November 2015

Budidaya Itik Secara Intensif


1.  Beternak Itik Secara Umum

     Pada umumnya, itik di pelihara oleh petani masih secara tradisional. Peternak menggiring ternaknya secara berpindah-pindah dari sawah satu ke sawah yang lain. Dengan semakin sempitnya areal penggembalaan dan banyaknya kasus kematian ternak akibat keracunan pestisida, pemeliharaan cara ini makin terancam kelestariannya. Selain itu, dalam pemeliharaan ini, biasanya peternak kurang memperhatikan efisiensi produksi ternaknya.

2.   Jenis-jenis Itik

Jenis-jenis itik yang dikembangkan peternak di Indonesia banyak sekali, tetapi yang paling banyak dikembangkan di Indonesia adalah jenis itik petelur. Jenis-jenis itik di Indonesia antara lain:
1.Itik Tegal

                          
         Sesuai dengan nama tempat pengembangannya, itik ini dinamakan itik tegal. Seperti itik jawa lainnya, itik tegal mampu menempuh jarak jauh bila digembalakan dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun itik ini akan lebih produktif bila di pelihara lebih intensif. Ciri utama dari itik jenis ini adalah bentuk badan tegak lurus pada saat berjalan dan jika di lihat dari arah kepala, leher, punggung sampai ke belakang, bentuknya menyerupai botol. Warna bulu yang paling sering di jumpai adalah kecoklat-coklatan.

2.Itik Mojosari
                           
                       

Itik Mojosari merupakan itik lokal yang berasal dari desa Modopuro, Jawa Timur. Itik ini merupakan itik petelur unggul. Apabila itik ini bertelur pertama kali pada usia 6 bulan, hal itu akan baik sekali sebab masa produksinya akan menjadi lebih lama, bisa sampai tiga periode masa produktif. Rata-rata produksi telur dapat mencapai 70-80% per hari dari seluruh populasi. Ciri umum dari itik Mojosari adalah postur tubuhnya lebih kecil di banding itik Tegal, warna bulu kemerahan, ada juga yang warna bulunya coklat kehitaman, warna kaki itik jantan lebih hitam di banding itik betina.

3.Itik Bali atau Itik Pinguin (Anas sp.)
                
                            

Ciri umum dari itik bali adalah badannya lebih lebar dan lebih berisi dibandingkan itik Jawa, lehernya juga lebih pendek, warna bulunya putih terang, paruh dan kaki berwarna kuning, jambul berwarna coklat kuning. Itik ini dapat dimanfaatkan sebagai unggas hias selain sebagai itik petelur, karena itik ini memiliki jambul.

4.Itik Alabio (Anas platurynchos Borneo)
                        
                    
                         
            Dinamakan itik alabio karena itik ini berasal dari Amuntai Kalimantan Selatan dan banyak dipasarkan di kecamatan Alabio. Itik alabio adalah salah satu itik yang terkenal di Indonesia dan banyak di jual di pasaran. Ciri umum dari itik ini adalah memiliki posisi berjalan dengan badan miring 45 derajat. Warna bulunya dominan coklat, putih, abu-abu, hitam, tubuh nya relatif tegak, paruh dan kaki berwarna kekuningan.

5.Itik Rambon

                        
            Itik rambon berasal dari daerah Cirebon Jawa Barat. Ciri umum itik rambon adalah warna dominan coklat, dan pada leher kepala terlihat warna putih, tubuh terlihat tegak, paruh dan kaki berwarna hitam.

3.  Cara Budidaya Itik yang Baik

Beternak merupakan usaha yang di kembangkan untuk mendapat keuntungan. Selain diambil telurnya itik juga merupakan unggas penghasil daging. Kebutuhan akan protein hewani yang tinggi masyarakat cenderung mengonsumsi telur dan daging itik dikarenakan harganya yang relatif murah dan juga dagingnya yang lezat. Oleh karena itu, untuk memperoleh daging dan telur itik yang berkualitas dibutuhkan proses beternak yang baik diantaranya:

3.1    Pemilihan Bibit Unggul

Pemilihan bibit unggul merupakan langkah awal peternak dalam membudidaya itik. Kesalahan dalam memilih bibit akan mengakibatkan hasil dan kualitas telur dan daging yang tidak baik. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran peternak agar hasil akhir budidaya itik berkualitas. Apabila menghasilkan telur dan daging itik yang berkualitas pemilik ternak pun juga mendapatkan keuntungan yang optimal seperti yang di kehendakinya. Ternak itik yang di pelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah di uji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
Cara memilih bibit itik yang baik, antara lain:
Ø  Membeli telur tetas dari induk yang sudah di pastikan keunggulannya.
Ø  Membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah di kenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat. Ciri DOD yang baik adalah warna bulu kuning mengkilap, tidak cacat.

3.2    Pemeliharaan bibit dan calon induk itik

Setelah selesai memilih bibit unggul ada kalanya pemilik ternak memelihara bibit dan calon induk itik. Salah satu caranya dengan menjaga dan memastikan temperatur suhu dapat mencapai suhu kandang yang sesuai dengan suhu pertumbuhan itik yang baik, agar semua bibit tersebut mendapatkan perawatan secara merata. Maksimal 1 meter persegi box dapat menampung 50 ekor bibit, berikan pakan yang sesuai dengan usia itik, dan berikan banyak mineral ke dalam airnya. Gunanya menjaga ketahanan itik dari hama dan penyakit.
Perawatan calon induk ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja perbedaannya hanya pada induk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5-6 ekor. Sedangkan perkembangbiakkan di maksud untuk mendapatkan telur tetas yang di buahi dengan baik oleh itik jantan.

 3.3    Pemberian pakan yang baik

Perlu diketahui bahwa ketepatan dalam pemberian pakan itik yang meliputi nutrisi dan kualitas pakan mempengaruhi kestabilan dan produktivitas itik. Jumlah pemberian pakan berkisar 88-120 gram perekor/hari sesuai dengan tingkatan umur. Di sini juga sangat dibutuhkan tambahan pakan berupa hijaun segar dan mineral yang cukup. Kandungan pakan itik juga hrus di perhatikan. Pemenuhan gizi itik meliputi pemenuhan karbohidrat, lemak, protein hewani, dan protein nabati, selain itu juga harus mengandung mineral dan vitamin.Untuk anak itik (meri) umur 2-6 bulan, protein yang dibutuhkan dalam ransumnya sekitar 20%.Untuk itik dewasa yang sudah bertelur (umur 6 bulan ke atas ) ransum cukup mengandung protein18% saja.
                                                    0-minggu (%)   
Bahan baku untuk membuat pakan itik harus mempunyai nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi itik. Bahan baku untuk membuat pakan itik sangat beragam diantaranya jagung, dedak padi, tepung, dll. Selain itu pemilik ternak juga bisa membuat pakan sendiri. Cara pembuatan yang pertama adalah mencampur dedak padi dengan air lalu aduk secara merata. Setelah pakan sudah siap,sediakan untuk ternak itik secara rutin. Untuk membuat pakan relatif murah dan gizi pakan yang ada di dalamnya juga tidak kalah dengan produksi lainnya. Selain itu, pemilik ternak juga dapat membeli pakan ternak organik yang tersedia di pasaran dan harganya juga relatif murah tidak kalah dengan pakan buatan sendiri. Hal yang harus di perhatikan apabila membeli pakan ternak itik adalah kandungan gizi dan nutrisinya, walaupun lebih murah atau lebih mahal.

3.4    Pemberian vitamin pada itik.

Untuk menjaga kesehatan itik juga perlu diberikan vitamin.Hal ini bertujuan agar itik tidak mudah terserang penyakit. Pemberian vitamin dapat dilakukan dengan mencampurnya pada makanan dan minuman maupun dengan menyuntikannya pada tubuh itik tergantung jenis vitamin yang diberikan.

3.5    Pembuatan kandang layak untuk itik.

Kandang adalah tempat tinggal ternak yang harus di perhatikan kebersihan dan kenyamanan nya. Kandang yang layak merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan peternak. Apabila kandang nya layak maka itik pun dapat berkembangbiak dengan baik. Ternak itik bisa dilakukan dengan metode penggembalaan atau metode kandang. Di tengah semakin sulitnya lahan penggembalaan, kini para peternak banyak yang beralih ke sistem kandang.Telah banyak peternak yang membuktikan dengan sistem kandang, budidaya itik tetap berkualitas. Dengan menggunakan metode kandang keselamatan dan kesehatan itik lebih terjamin. Selain itu, produktivitas telur lebih tinggi serta biaya pemeliharaan nya lebih efisien.
Agar kandang memberikan banyak manfaat sebanyak-banyaknya bagi itik, maka diperlukan pengetahuan tentang perkandangan yang baik, antara lain:
1.Kandang yang di buat harus memberikan kenyamanan bagi itik, tidak membuat itik menjadi mudah terkejut.
2.Kandang yang di buat harus memperhatikan kebersihan, agar meminimalkan tingkat kematian itik.
3.Kandang yang di buat tidak boleh mengganggu peternak, masyarakat disekitarnya, begitupun seebaliknya masyarakat sekitar tidak boleh mengganggu ternak itik.
4.Kandang yang di buat di usahakan seminimal mungkin peteernak mengeluarkan biaya tetapi juga kandang juga harus memenuhi syarat seperti: kebersihan serta kelayakan nya.

Hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih kandang, antara lain:
1.Bila lahannya terbatas, bisa dipertimbangkan tipe kandang terkurung. Kandang ini relatif tidak memerlukan lahan yang luas, tetapi membutuhkan biaya yang lebih mahal. Cocok digunakan bagi peternak yang fokus pada telur dan daging.
2.Bila lahan yang tersedia cukup luas, bisa dipertimbangkan kandang tipe pekarangan, kandang jenis ini memerlukan lahan yang luas. Cocok digunakan bagi peternak yang fokus pada pembibitaan/reproduksi.

            Kandang yang ideal
Kandang yang ideal meliputi arah kandang dan luasan kandang serta kapasitas atau daya tampung kandang per meter per seginya. Arah kandang yang paling dianjurkan adalah membujur dari selatan ke utara, sedangkan atapnya miring dengan bagian timur lebih tinggi dari bagian barat. Dengan demikian, diharapkan ruangan kandang menjadi sehat karena mendapat sinar matahari pagi yang cukup sehingga cukup terang.
Ventilasi atau aliran udara yang masuk ke kandang haruslah lancar, tetapi jangan terlalu kencang. Tinggi kandang di buat tidak kurang dari 2 meter. Dinding sebaiknya tidak terlalu tertutup rapat oleh tembok atau bahan lainnya. Akan sangat baik jika dinding yang di tutup hanya setinggi 60 cm dari lantai. Luas kandang sebaiknya jangan di buat terlalu sempit atau terlalu luas. Apabila kandang terlalu sempit pada saat ketakutan, itik-itik akan saling bertabrakan atau berhimpitan. Selain itu, kandang yang terlalu sempit akan cepat becek dan kuramg baik untuk kesehatan itik. Sebaliknya, jika kandang terlalu besar atau terlalu luas, gerak itik menjadi terlalu bebas, akibatnya banyak tenaga terbuang sehingga pakan yang diberikan menjadi tidak efisien.

3.6    Penyakit yang menyerang itik pada umumnya

Kendala atau resiko yang sering terjadi apabila membudidayakan itik adalah penyakit yang sewaktu-waktu bisa menyerang itik. Peternak harus meminimalkan tingkat kematian itik akibat serangan penyakit. Apabila peternak mengelola ternaknya dengan baik dan memenuhi syarat, seperti: memberikan pakan yang bergizi, memberikan vitamin, kandang yang layak, serta kebersihan kandang yang harus selalu diperhatikan peternak, tidak akan muncul penyakit yang menyerang itik apalagi sampai menimbulkan angka kematian yang tinggi pada itik.
Penyebab penyakit yang menyerang pada itik umumnya disebabkan oleh:
1.Bakteri
2.Virus
3.Kekurangan gizi
4.Penyakit karena cacing
Contoh penyakit yang menyerang pada itik, antara lain:
1.Penyakit cacing, biasanya itik yang terkena penyakit ini tubuhnya kurus, nafsu makan nya berkurang, bulunya kusam. Penyebabnya jenis cacing yang menyerang pada itik yang di lepas. Pencegahannya peternak harus memperhatikan kebersihan kandang. Cara pengobatannya, dengan memberikan obat cacing pada itik.
2.Salmonellosis, biasanya itik yang terkena penyakit ini tubuhnya lemas, lesu, bulunya kusam, kotorannya berwarna putih lengket. Penyebabnya bakteri salmonella pullorum. Pencegahannya peternak harus memperhatikan kebersihan kandang. Selain itu, peternak harus memperhatikan makan dan minum itik dengan baik. Cara pengobatannya, dengan memberikan obat jenis antibiotik pada itik.
3.Penyakit botulismus, biasanya itik yang terkena penyakit ini tubuhnya lemas, lesu, lumpuh pada kaki dan lehernya, kadang tidak dapat berdiri tegak. Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman clostridium botulinum. Pencegahannya hindari memberikan makanan basi atau makanan yang sudah tercemar. Selain itu, bersihkan kandang setiap hari agar kebersihannya terjamin. Cara pengobatannya dengan memberikan obat pencahar (garam) pada itik.

3.7    Hasil yang di panen dari ternak itik

Hasil utama yang di ambil dari ternak itik, antara lain:
Ø  Telur
Telur merupakan prroduk utama dari peternakan itik. Telur itik terbagi menjadi dua yaitu telur konsumsi dan telur tetas. Sebagai barang konsumsi telur itik banyak diperdagangkan, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Telur biasanya dimanfaatkan manusia untuk dibuat berbagai macam jenis makanan seperti: telur asin, bisa di konsumsi hanya dengan di rebus atau di ceplok. Sedangkan telur tetas ditetaskan untuk untuk di jual sebagai bibit itik DOD (Day Old Duck) atau di pelihara sendiri.
Ø  Daging, daging biasanya dimanfaatkan manusia untuk di buat berbagai macam olahan,seperti: semur daging itik, rica-rica daging itik, gulai daging itik,dll.
Ø  .Kotoran itik, kotoran itik biasanya dimanfaatkan manusia untuk di buat pupuk.

Ø  Bulu itik, bulu itik biasanya dimanfaatkan manusia untuk membuat shuttle cock pada permainan bulu tangkis, pengisi mainan anak-anak, bantal, mantel, jas,dll.
Universitas Diponegoro
Fakultas Peternakan dan Pertanian